Selasa, 22 November 2016

Peduli UKT 2016


Selama dua minggu kami membuka posko_banding untuk mahasiswa yang kurang mampu namun memperoleh UKT golongan tertingi, ada banyak sekali halangan kami dalam menjalankan kegiatan ini.
Mulai dari usaha pembungkaman kami terhadap masalah yang dialami mahasiswa, seolah kami dilarang untuk menyuarakan keluh kesah serta penderitaan mereka.

Namun halangan itu lantas tidak membuat kami mengurangi niat untuk membantu saudara-saudara kami yang benar-benar membutuhkan, berhasil tidaknya merupakan bagian dari sebuah usaha dan perjuangan, doa dar rekan-rekan mahasiswa sangan kami butuhkan, perihal keterbatasan kami dalam menampung seluruh aspirasi dan keluh kesah mahasiswa merupakan sebuah kekurangan yang menjadi bahan evaluasi langkah kami kedepannya.

Selama dua minggu dibuka, terdata sudah 500 mahasiswa lebih yang ingin dikawal dalam mengajukan banding UKT, harapan besar adalah mereka diberi kesempatan untuk mengajukan banding. Harus ada dialog dengan mahasiswa jika pihak birokrasi menolak mahasiswa untuk melakukan banding. Mengapa demikian ? karena Wakil Rektor II kala itu mempersilahkan mahasiswa yang tidak mampu untuk mengajukan banding jika dirasa penetapan golongan UKT memberatkan atau tidak tepat. Kami sekedar mengingatkan pihak birokrasi, karena pernyataan pimpinan akan sangat kontradiksi jika menolak pengajuan hak banding mahasiswa.

Aksi damai mungkin akan mewarnai jika adanya penolakan banding UKT, namun dialog merupakan langkah utama yang akan kami tempuh, jika dialog pun tidak dikehendaki oleh pimpinan untuk mengklarifikasi pernyataan Wakil Rektor II kala itu, kami akan menggelar aksi damai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar