Tak kenal maka tak sayang. Barangkali peribahasa itu tepat untuk
menggambarkan keadaan Indonesia akhir-akhir ini, dimana orang tak hanya
tak kenal dan tak sayang, tetapi bahkan justru memfitnah, membenci dan
memaki, dengan orang yang belum dikenalnya di media. Tak terkecuali,
berbagai fitnah, berita palsu (hoax)
dan makian yang dialamatkan kepada Prof Dr KH Said Aqil Siradj, MA,
Ketua Umum Ormas Islam terbesar di dunia: Nahdlatul Ulama (NU).
Untuk
itu, tulisan ini sedikit mengupas profil beliau, sosok santri yang dulu
pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia
(MWA UI) itu dinobatkan oleh
Republika sebagai
Tokoh Perubahan Tahun 2012
karena kontribusinya dan komitmennya dalam mengawal keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan berperan aktif dalam perdamaian
dunia, khususnya di kawasan Timur Tengah.